Kicauan jangkrik seiring dengan hembusan angin,
dimana pada saat itu bulan tepat berada diantara awan dengan genteng rumah.
(Badan lesu bersandar dipojokan dinding sambil menatap langit-langit kamar)
Terkaget, mata kemudian terbelangga, entah kenapa,
mematung duduk beberapa menit, menatap kekosongan.
(Kemudian apa yang menjadi fatamorgana beralih kepada dunia maya)
Pertengahan kamis diawal Desember dijumlah dengan seperempat pagi diawal Januari sama dengan
hening, kosong, kemudian diam dan lalu tak berarti apa-apa.
(Pohon bergerak dalam diam dan cahaya matahari masih belum bekerja)
Terbangun akibat kicauan burung,
waktu tepat berada dipertengahan antara 6 dan 12.
(Terketuknya pintu kamar, sontak kaget, tersadar dari latihan kematian)
Bergegas merapihkan rambut, cuci muka,
lalu bermanis manja kepada kaca.
(Tetesan air berjatuhan sisa memolas wajah)
Ini bukan masalah sempit antara dua tangan yang saling bergandengan,
atau hal bodoh tentang bertemunya bibir saja.
(Untuk siang yang menyerupai pagi, kicauan burung apa indahnya?)
Bercerita air kepada angin tentang bagaimana ia menguap................. Mahluk kumuh tersadar lesu, diselimuti tembok kamar.............. Detik diam tak tahu harus bagaimana............................"Lalu turun menjadi air kembali, di hempas oleh kamu" ujar air menggoda...............Tak berguna menjadi hebat, jika yang kecil kita lupakan............. Bertanya detik kepada tembok.............."Hidupmu sungguh Indah" berkata angin kepada air............... Lalu semuanya terkesima haru...................
SELESAI
12 Januari 2012
dimana pada saat itu bulan tepat berada diantara awan dengan genteng rumah.
(Badan lesu bersandar dipojokan dinding sambil menatap langit-langit kamar)
Terkaget, mata kemudian terbelangga, entah kenapa,
mematung duduk beberapa menit, menatap kekosongan.
(Kemudian apa yang menjadi fatamorgana beralih kepada dunia maya)
Pertengahan kamis diawal Desember dijumlah dengan seperempat pagi diawal Januari sama dengan
hening, kosong, kemudian diam dan lalu tak berarti apa-apa.
(Pohon bergerak dalam diam dan cahaya matahari masih belum bekerja)
Terbangun akibat kicauan burung,
waktu tepat berada dipertengahan antara 6 dan 12.
(Terketuknya pintu kamar, sontak kaget, tersadar dari latihan kematian)
Bergegas merapihkan rambut, cuci muka,
lalu bermanis manja kepada kaca.
(Tetesan air berjatuhan sisa memolas wajah)
Ini bukan masalah sempit antara dua tangan yang saling bergandengan,
atau hal bodoh tentang bertemunya bibir saja.
(Untuk siang yang menyerupai pagi, kicauan burung apa indahnya?)
Bercerita air kepada angin tentang bagaimana ia menguap................. Mahluk kumuh tersadar lesu, diselimuti tembok kamar.............. Detik diam tak tahu harus bagaimana............................"Lalu turun menjadi air kembali, di hempas oleh kamu" ujar air menggoda...............Tak berguna menjadi hebat, jika yang kecil kita lupakan............. Bertanya detik kepada tembok.............."Hidupmu sungguh Indah" berkata angin kepada air............... Lalu semuanya terkesima haru...................
SELESAI
12 Januari 2012
oleh Azmil R. Noel Hakim pada 12 Januari 2012 pukul 11:55
Tidak ada komentar:
Posting Komentar