Sabtu, 14 Januari 2012

Sepenggal orasi dari Herman Ibrahim

Beliau berkata :"mungkin saya adalah orang yang termasuk membenci seorang yang bernama bung Hatta". Seketika kalimat itu membuat saya pribadi menjadi kaget dan semangat untuk mendengarkan orasi ilmiah yang beliau sampaikan. Beliau yang saya maksud adalah seorang yang berperawakan sedang, dengan rambut yang sudah memutih dan bersikap tegas yang terlihat dari gaya bicaranya yang luges nan gagah dengan intonasi yang jelas. Beliau bernama Herman Ibrahim.

Orasi politik itu disampaikan pada saat acara pelantikan PW GPI Jawa Barat, di gedung BKM tepat berhadapan dengan sekolah BPI, sekolah yang sangat terkenal akan produktifitas dalam menghasilkan mojang-mojang bandung yang tidak gagal dalam padangan mata seorang pria normal seperti saya. Sebenarnya bukan kali pertama saya menyimak orasi beliau, pada kesempatan itu adalah kesempatan yang kedua kalinya saya menyimak orasi atau perkataan atau juga pemikiran-pemikiran beliau, yang sebelumnya adalah di hotel Vue Palace, yang terletak tepat di samping kantor Gubeernur Jawa Barat yaitu di jalan Otto Iskadar di Nata no 2. Pada saat itu adalah sebuah seminar yang di adakan oleh Forum yang menamakan diri sebagai Forum Berlian.

Seminar pada saat itu bertemakan "Meneropong Jawa Barat dalam perpolotikan Indonesia", yang memang pada saat itu menghadirkan sejumlah pemateri yang ahli dalam bidang perpolitikan, salah satunya adalah Prof. Dede Mariana, seorang profesor di bidang politik dan juga mantan staff ahli Ahmad Heryawan Gubernur Jawa Barat.  Herman Ibrahim pun pada saat seminar tersebut menyampaikan sebuah perkataan yang lagi lagi membuat saya kaget dan terkagum-kagum kepadanya, yaitu beliau berkata bahwa sebenarnya tidak ada alasan kita sebagai warga indonesia untuk mencintai negara kita ini, alasan beliau adalah, bahwa para pemimpin kita ini telah banyak melakukan kesalahan fatal, yaitu salah satunya adalah menyewakan kawasan udara kita yang berada di provisi Kep. Riau kepada Singapura. Beliau menyatakan bahwa singapura telah kehabisan wilayah untuk penerbangan di Singapura dan dengan rendah hati pemerintahan kita menyewakannya kepada mereka, yang imbasnya jika pesawat dari negara kita melewati area tersebut ma ka kita akan diberi sanksi dan telah melakukan salah satu pelanggaran internasional, menyedihkan bukan, mengingigat itu adalah wilayah kita yang telah di sewakan kepada Singapura akan tetapi jika kita melintas atau melewati kawasan tersebut kita akan di beri sanksi dan termasuk pelanggaran internasional, itu mengapa Herman Ibrahim berkata bahwa tidak ada alasan untuk kita mencintai negara kita ini.

Kembali kepada suasana saat beliau berorasi dalam acara PW GPI Jawa Barat, yang pada saat itu memang suasananya sangat jenuh dan sangat pas untuk terlelap dan memang terbukti banyak yang tertidur dan terlelap pada saat itu, termasuk saya, akan tetapi kemudian saya menjadi melek dan bersemangat kembali setelah perkataan beliau tentang tokoh proklamator itu.

Yang memang menjadi permasalahan adalah kita tidak mengetahui apa yang sebenarnya keputusan yang di putuskan pada saat Konfrensi Meja Bundar tersebut. Yang tertulis sebagai keputusan dari konfrensi tersebut adalah tiga hal, yang pertama adalah Belanda mengakui kedaulatan Indonesia, lalu pembentukan sekutu antara indonesia-belanda yang diketuai oleh belanda, dan yang terakhir adalah pengambil alihan hutang belanda oleh indonesia. Untuk yang pertama dan kedua masih bisa dimaklumi karna memang begitu lah sewajarnya yang harus terjadi, akan tetapi untuk yang terakhir, itu akan menjadi sebuah pertanyaan besar bagi kita bangsa indonesia, mengingat yang seharusnya membayar hutang adalah mereka yang telah menguras hasil bumi yang ada di indonesia, tetapi mengapa kita(bangsa Indonesia) yang harus mengambil alih hutang belanda, termasuk hutang-hutang belanda atas peperangan yang terjadi saat perang dunia. Memang sangat tragis, itulah mengapa Herman Ibrahim sangat membenci Hatta, karna menurut beliau Hatta yang sebagai anak bangsa tidak bisa berbuat apa-apa dan malah menyetuijui semua itu, "itu sama saja telah menjerumuskan negara kita" kata Herman Ibrahim. 

Sebenarnya masih ada dua hal lagi dari hasil konfrensi meja bundar tersebut, yang pertama adalah Indonesia tidak boleh membuat mata uang sendiri dan indonesia si paksa untuk menganut kepada bank dunia, yang notabene dikuasai oleh para pengusaha Amerika bukan oleh Pemerintahannya, yang menjadikan kapitalis banyak berterbangan di negara kita ini. Untuk masalah tidak bolehnya pembuatan mata uang sendiri, dulu Indonesia pernah membuat mata uang sendiri yaitu Urik yaitu Uang Rakyat Indonesia, akan tetapi itu di tolak oleh belanda dan kemudian tidak di izinkan oleh bank dunia dan terciptalah mata uang Rupiah yang memang kenyataannya (menurut Herman Ibrahim) adalah hasil dari konspirasi Belanda, untuk lebih dalamnya lagi memang saya sendiri pun belum mendalami untuk menelitinya.

Begitulah apa yang disampaikan Herman Ibrahim tentang M.Hatta dan konfrensi meja bundarnya yang sangat di agung-agungkan oleh kita sampai saat sekarang. Yang dapat saya tangkap, maksud dari Herman Ibrahim menyampaikan semua ini adalah hanya sekedar untuk memberitahuikebenaran yang sejelas-jelasnya kepada kita semua, terutama saya sebagai anak muda, dan memang padaa saat beliau menyampaikan orasi tersebut banyak anak muda yang datang, oleh karna itu tulisan ini saya buat, sebagai "kepanjangan tangan" dari Herman Ibrahim untuk menyampaikan kebenaran itu. Bukan hanya itu yang beliau sampaikan, banyak sekali kenyataan yang menyedihkan tentang negara kita indonesia ini, insyaallah dalam kesempatan lain, mungkin hanya itu dari saya yang berhasil memahami maksud dari orasi ilmiah Herman Ibrahim pada saat itu, terimakasih.

oleh Azmil R. Noel Hakim pada 15 April 2011 pukul 11:12

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
;