Ada yang ingin disampaikan daun tentang apa yang disebut kekecewaan,
dengan diamnya pohon sebagai pertanyaan.
Ada yang ingin dituliskan langit tentang apa yang disebut kegembiraan,
dengan tetesan hujan sebagai paragraf pertama.
Butiran debu menjadi bedak untuk genteng-genteng rumah,
burung mengejawantahkannya sebagai permainan.
Gesekan antara jutaan anak angin dengan jutaan penderitaan anak jalanan
adalah alunan gitar terindah yang dicipta alam.
Jatuhnya tetesan keringat diatas aspal sama dengan kelucuan,
dengan tembok jalan sebagai komedinya.
Gelapnya langit ditutup jas hujan malaikat adalah sebuah sinetron,
dengan kelabu sebagai protagonis.
Nyanyian-nyanyian yang muncul dari pintu angkutan umum adalah sebuah harapan,
dengan rambut lusuh sebagai mimpinya.
Lamunan kecil di pinggir persimpangan jalan adalah sebuah panorama,
dengan lelahnya lampu merah sebagai keindahan.
Kumpulan receh yang ada di tangan mungil adalah sebuah kebahagiaan,
dengan wajah memelas sebagai kerja keras.
Tuhan turun kesana dalam beberapa menit,
dengan hembusan gerimis sebagai lambaianNya.
31 Desember 2011
oleh Azmil
R. Noel Hakim pada 31 Desember 2011 pukul 22:27
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar