Menulis memang pekerjaan yang mudah, jika dibandingkan dengan menghitung atau membagi ratusan angka menjadi tinggal beberapa angka saja. Menulis juga pekerjaan yang sangat mudah jika dibandingkan dengan mengangkat beton seberat satu ton untuk dipindahkan beberapa meter saja. Walaupun menulis mudah, tapi malasnya tiada tara. Semalas kita berbuat baik, semisal membantu nenek-nenek menyebrang atau menuntun orang buta. Ah, mungkin membantu nenek menyebrang atau menuntun orang buta itu bukanlah malas tapi malu, malu dilihat orang, malu karna anggapan bahwa itu pekerjaan yang tak ada gunanya, dan malu karna telah dibisiki setan. Mungkin untuk menulis pun menjadi sangat malas karna telah dibisiki setan. Bahkan, anak muda yang kebanyakan malas melaksanakan ibadah sholat, mereka lebih memilih melaksanakan sholat daripada menulis. Tapi saya rasa memang seharusnya begitu, karna kata banyak pemuka agama Islam sholat itu wajib hukumnya, sholat itu tiangnya agama, dan sholat itu banyak ditegaskan di Al-Qur'an dan As-Sunnah. Tentunya bagi pemuda-pemuda yang Muslim dan merasa Muslim.
Mungkin dilihat dari judulnya, tulisan ini akan menjadi semacam motivasi untuk pribadi atau orang-orang yang kebetulan membaca tulisan ini agar menjadi mau dan sudi untuk menulis, menulis apapun itu. Tapi sayang sekali karna pribadi saya yang kurang atau bahkan tidak suka dimotivasi dan memotivasi maka tulisan ini pun hanya sekedar menjadi semacam iseng saja dan sekedar sebagai pemancing. Mengapa saya tidak suka dimotivasi dan memotivasi? Jawabannya adalah karna saya kurang atau malah tidak menyukai seorang motivator handal (katanya) yang sering ada di layar TV yang berinisial MT atau biar sekedar lebih jelas yang bernama Mario Teguh. Saya menjadi sangat tidak suka dimotivasi ketika saya telah banyak membaca buku psikologi perihal motivasi. Disetiap buku psikologi yang saya baca itu jelas dijelaskan bahwa motivator terbaik itu adalah diri sendiri dan tugasnya seorang motivator itu adalah untuk menuntun kita agar bisa menjadikan diri sendiri sebagai motivasi dan kembali bersemangat menjalani hidup. Tapi anehnya, ketika saya mendengar kata-kata motivasi indah yang keluar dari mulu MT, saya tidak mendapatkan tuntunan itu, yang saya dapatkan adalah sebuah kecanduan untuk mendengarkan kata-kata motivasi indah dari mulutnya. Dan MT saya yakin sadar betul akan hal itu. Hasil dari kesimpulan saya adalah bahwa MT cenderung menguangkan kata-katanya dan malah mematikan diri kita untuk bisa memotivasi diri sendiri agar kita dibuat ketergantungan pada kata-kata motivasi indahnya. Maka dari itu saya menjadi sangat malas mendengar apa-apa yang berbau motivasi dari orang lain, karna toh saya bisa memotivasi diri sendiri, saya hanya berbuka lebar akan saran tidak motivasi. Sudahlah, biarkan urusan motivasi menjadi urusan orang-orang yang patah semangat dan menjadi urusan MT dan motivator-motivator lainnya. Kata banyak pemuka agama, membicarakan orang lain itu tidak baik.
Mungkin lebih tepatnya tulisan ini hanya sekedar sebagai pemancing saja. Pemancing agar diri saya menjadi sudi untuk menulis kembali dan tidak bermalas-malasan kembali untuk menulis. Karna saya pun kemarin-kemarin pernah menulis bahwa jika menulis diibaratkan sebagai makan dan minum, maka sekarang ini saya telah mati dan penyebab kematiannya dalah kelaparan dan kehausan.
Tulisan ini juga sebagai penyemangat agar saya lekas menyelesaikan tugas-tugas kuliah saya, yang menjelang UAS bulan Desember nanti semakin banyak dan tak kira-kira. Ternyata seperti inilah bagaimana horornya tugas-tugas menjelang UAS di PTN, yang sebelum-sebelumnya saya hanya bisa menertawakan teman-teman saya yang di PTN dan sekarang menjadi terasa begitu horor, sehoror wajah Andhika Kangen Band, itu pun jika dia masih hidup. Wallohualam..
Mungkin pada kepercayaan orang-orang Romawi dan Yunani ada dewa-dewa menulis, begitu pun pada orang-orang Jepang dan Cina. Karna saya seorang Muslim dan saya penganut Monoteisme. Jadi tak mungkinlah saya percaya adanya dewa-dewa menulis. Hanya saja seru dan unik membaca perihal mitologi-mitologi dari Romawi, Yunani, Jepang dan Cina. Terdapat nilai sejarah dan mitos yang sangat luarbiasa, yang dapat membuat perut senam dan berkeringat.
Semoga Allah SWT dapat memberikan wahyuNya dan sedikit semangat bagi saya hambaNya yang kecil, kumuh, kotor, dan terus berusaha berbuat kebaikan agar tidak lagi malas menulis dan bersegera lekas menyelesaikan tugas menjelang UAS yang tak kira-kira banyaknya. Padahal banyak moment-moment istimewa yang telah saya lalui yang tak sempat tertuliskan (karna malas), semisal perjalanan ketika saya ke Jogja, menghadiri acara di Universitas Gadjah Mada, mendapatkan sahabat-sahabat baru yang mengasyikan disana, dan juga ketika saya ke pergi Baduy 6 bulan yang lalu. Tapi karna malas apa boleh buat. Semoga dikemudian hari tidak seperti demikian, semoga Allah mendengar permohonan saya dan segera mengabulkannya. Semoga.
oleh Azmil R. Noel Hakim pada 23 November 2011 pukul 21:06
Tidak ada komentar:
Posting Komentar