Sabtu, 14 Januari 2012

Diantara jerit-jerit Anggrek Biru

Entah apa yang akan saya sampikan dalam tulisan ini. Hanya saja setibanya saya di rumah setelah berpetualang di Baduy Kanekes. Yang menyambut saya adalah kekecewaan, ketidaknyamanan, dan kehilangan. Ketika membuka pintu kamar saya, kamar saya menjadi sangat bersih, wangi dan semua-mua yang positif tersemat di dalamnya. Tidak nyaman, tentu saja, pastinya. Bagi orang seperti saya berantakan lebih indah, wewangian di dalam kamar membuat saya muntah-muntah seperti kemasukan setan, hal-hal positif membuat saya tak bisa berfikir nyastra, tak mau inspirasi masuk ke pikiran. Ah, sumpah tak nyaman.

Kemudian teringatlah saya dengan suasana keindahan alam di Baduy di Kanekes sana. Tak ada listrik, tak ada suara hape, tak risau dengan sms, telepon dan lainya. Yang ada hanya tentram, damai, tenang dan indah. Bagaimana tidak, yang memanjakan telinga di pagi hari adalah suara-suara percikan aliran sungai yang jernih, memasuki malam giliran suara jangkrik yang memanjakan kita. Saya berani jamin, mereka para sastrawan, pujangga, penulis dan lainya yang bergulat akan kemesraan bahasa akan sangat betah berada disana. Inspirasi bagaikan air terjun yang tak habis-habisnya turun berjatuhan ketika berada disana. Kemudian yang memanjakan pandangan kita adalah hijau-hijaunya dedaunan, jernihnya air sungai dan banyak lagi yang indah-indah.

Kepada saudara-saudara saya yang kemarin menemani saya berkunjung ke alam Baduy di Kanekes, Rey, Iki, Mory dan Jul, mari kita kembali kesana secepat mungkin kawan, mari.

Di tempat sekitar kita, kita tak disuguhkan kenyamanan alam. Di tempat sekitar kita, alam tak sudi memberikan kekayaannya. Kita disana menjadi sadar, menjadi bersih, menjadi tenang, menjadi tentram, dan menjadi manusia yang benar-benar bersahabat dengan alam. Soe Hok Gie juga berkata bahwa kita harus benar-benar berbaur dengan alam untuk menjadi sukses.

Ini tulisan adalah bentuk ketidaksabaran saya untuk menuliskan indahnya alam Baduy. Terciptanya tulisan ini dengan klimaks yang sudah mencampai puncaknya. Gelisah sangat karna telah lama tak menulis. Tulisan perihal perjalan dan pengalaman kita disana kelak kemudian akan saya suguhkan kawan. Semoga berkenan dengan tulisan yang sembraut ini, semoga nyaman dengan tulisan yang tak beraturan ini, semoga damai tentram seperti layaknya di alam Baduy Kanekes sana. Semoga!!!

oleh Azmil R. Noel Hakim pada 9 Desember 2011 pukul 20:33

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
;